Tuesday, August 21, 2007

Penyebab Turunnya Kualitas Kerja Karyawan

Studi tentang faktor faktor penyebab kelelahan lahir batin dalam organisasi yang
dilakukan pada beberapa ribu pria dan wanita dari ratusan perusahaan selama dua
puluh tahun menunjukkan terdapat enam faktor utama yang menyebabkan menurunnya
moral dan motivasi karyawan. (Michael P. Leiter dan L. Robichaud, “Relationships
of Occupational Hazards with Burnout : An Assessment of Measures and Models,”
Journal of Occupational Health Psychology 2, 1997; Maslach dan Leiter, The Truth
About Burnout.)

Keenam faktor tersebut adalah :

1. Beban kerja berlebihan : Terlalu banyaknya pekerjaan, sedikitnya waktu yang
tersedia dan tidak adanya dukungan sistem menghabiskan cadangan sumber daya dan
berdampak pada menurunnya kualitas kerja. Misal : rasio perawat dengan jumlah
pasien yang tidak seimbang, banyaknya jumlah transaksi yang harus dilakukan
petugas bank, manajer yang terlalu banyak melakukan tugas administratif dsb.

2. Kurangnya wewenang : Besarnya tanggung jawab yang harus dipikul namun tidak
disertai wewenang dalam membuat keputusan. Misal : campur tangan atasan yang
berlebihan sampai ke aspek tehnis, standar operating prosedur (SOP) yang terlalu
kaku dsb.

3. Imbalan yang tidak memadai : Kecilnya upah dibandingkan dengan volume
pekerjaan, tidak menariknya skema insentif dari target yang ingin dicapai,
terjadinya perubahan kebijakan yang lebih buruk dari kebijakan sebelumnya. Misal
: penundaan kenaikan upah, perubahan menjadi tenaga kontrak, pengurangan
tunjangan kesejahteraan, ditiadakannya bonus dsb.

4. Hilangnya sambung rasa : Terjadinya pengkotak-kotakan penugasan yang
berdampak pada meningkatnya isolasi sosial dalam lingkungan kerja. Misal :
adanya job desk yang terlalu kaku, gaya manajemen “devide et empera” yang suka
memelihara konflik dsb.

5. Perlakuan yang tidak adil : Perlakuan yang tidak sama dan bukan berdasarkan
“kompetensi” melainkan “like or dislike”. Misal : kebijakan yang arogan, tidak
adanya sistem imbalan yang jelas dan baku, diskriminasi berdasarkan pada
kesamaan suku, kesamaan alumni, kesamaan minat, nepotisme, dsb.

6. Terjadinya konflik nilai : Ketidak-sesuaian antara prinsip pribadi dengan
tuntutan pekerjaan. Misal : penugasan yang mengharuskan mereka “menyogok”,
berbohong, ataupun taktik lain yang menghalalkan segala cara namun aktifitas
tsb. bertentangan dengan nilai moral yang diyakininya.

“Keluaran” dari praktek praktek yang tidak “fair” inilah yang berpotensi
menimbulkan sinisme, menurunnya motivasi, kinerja hingga kelelahan mental kronis
pada karyawan.

1 comment:

Anonymous said...

Hah, aku setuju banget nih sama tulisan ini. Karena itu dgn senang hati aku resign dari KKG utk bisa dapet tantangan kerja yg lebih baik dan "sehat" lahir bathin. Tp benernya, keadaan yg spt itu bakal kita temui di mana2. yg penting, gimana kita memotivasi diri aja supaya gak lebih down.