Tuesday, April 24, 2007

pamit Arsa (eks wartawan soccer)

Telah setahun lebih kasus kami berjalan. Dimulai ketika saya memohon pemindahan tugas ke PSDM pada Januari tahun lalu. Proses yang aneh dan berliku-liku. Kini, semua sudah berakhir. Setelah negosiasi, akhirnya saya dan perusahaan mencapai kesepakatan. Saya mengundurkan diri dari Tabloid Soccer.

Ketika akan menandatangani nota perdamaian, sempat terbersit keraguan di benak saya. Benarkah langkah yang saya ambil ini? Apakah dengan melakukannya saya mengkhianati kebenaran? Mengkhianati kawan-kawan FKGM yang selama ini seperjuangan, rekan-rekan AJI dan LBH Pers yang senantiasa mendampingi saya meyakini kebenaran yang saya perjuangkan? Alangkah malunya saya bila memang seperti itu.

Istri saya, rekan-rekan AJI dan LBH Pers meyakini saya bahwa tidak ada pengkhianatan di sini. Dan, saya teringat pada ucapan Abraham Lincoln. “Kita tidak bisa memenangi semua yang kita perjuangkan. Mengalahlah pada beberapa yang tidak prinsipil, dan renggutlah kemenangan pada hal prinsipil.”

Pada akhirnya, saya bersedia mundur dengan beberapa syarat. Saya tidak bisa menyebutkan di sini syarat-syarat yang akhirnya disanggupi pihak corporate itu. Namun, sebagai gambaran, jika nanti mereka benar-benar memegang kata-kata mereka, tidak cedera janji dalam memenuhi syarat-syarat saya, mudah-mudahan Gramedia Majalah, terutama Tabloid Soccer akan menjadi lebih baik. Proses memanusiakan karyawan lebih mengemuka. Dan, profesionalisme lebih diutamakan.

Untuk urusan uang, sejak awal saya sudah mengatakan kepada mereka bahwa itu bukanlah hal prinsipil bagi saya. Tidak ada proses negosiasi untuk masalah uang. Kecuali saya meminta pemotongan bunga utang BRI karena saya menganggap jika harus membayar sekaligus, sudah menjadi konsekuensi logis jika bunga ke depan (yang masih ada 22 bulan lagi) tidak perlu saya bayarkan.

Jadi, begitulah akhirnya. Kiprah saya di Tabloid Soccer akan selesai pada akhir bulan ini. Saya akan meninggalkan pekerjaan saya tanpa rasa sedih. Tanpa khawatir periuk nasi keluarga yang saya bangun akan terganggu.

Alasannya adalah karena Tuhan Maha Adil. Dia Mendengar. Dengan segera, Dia menunjukkan kuasa-Nya. Mendatangkan rezeki kepada kami. Saya mendapatkan pekerjaan baru. Yang tidak saja saya anggap sesuai dengan idealisme saya, juga mendatangkan penghasilan yang jauh lebih besar daripada yang saya dapat selama ini. Dua kali lipat dari take home pay saya saat ini.

Toh, dihadapkan pada karunia ini, pikiran nakal saya masih saja menyeruak. Yang kadang membuat saya tersenyum sendiri. Bagaimana tidak. Selama ini, di Gramedia Majalah, saya dianggap sebagai pesakitan. Saya adalah orang yang oleh Gramedia Majalah ditolak di mana-mana dengan alasan tidak memenuhi kualifikasi. Unit-unit enggan menerima saya (kata PSDM Majalah) karena kriteria saya tidak memenuhi syarat mereka. Saya sempat terusik. Sebegitu burukkah saya? Sebegitu tidak becuskah saya bekerja sehingga saya ditolak di mana-mana di Gramedia Majalah?

Ternyata, saya diterima di tempat lain. Satu dari 24 orang yang diterima dari sekitar 80.000 pelamar. Mendapat gaji berlipat ganda. Diterima setelah melalui tujuh proses seleksi yang meliputi psikotes dan kemampuan bahasa Inggris, presentasi dan diskusi, kompetensi, dua kali wawancara, dan kesehatan. Dan lucunya, posisi saya nanti sama (bahkan secara jabatan struktural, lebih tinggi) dengan salah satu posisi di Gramedia Majalah yang sempat ditawarkan kepada saya namun akhirnya menolak saya karena dikatakan kriteria saya tidak memenuhi syarat.

But, setiap orang punya penilaian sendiri. Gramedia Majalah mungkin punya kriteria sendiri. Entah apa. Yah, silakan saja. Bahkan, mungkin ke depannya saya dengan pekerjaan saya yang baru ini akan bekerja sama dengan Gramedia Majalah. Dengan mengedepankan koridor profesionalitas tentu saja.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Mas Daniel cs dari FKGM. Saya juga berterima kasih kepada rekan-rekan lain yang selama ini menaruh perhatian terhadap kasus saya. Dan, tentu saja kepada rekan-rekan Soccer yang selama ini selalu menyemangati saya dengan kata-kata “Semua akan berakhir. Kebenaran pada akhirnya akan muncul, dan kebusukan akan terkuak.”

Kepada rekan-rekan Soccer, saya ucapkan terima kasih. Namun, kalau boleh, saya ingin berkata kepada beberapa rekan Soccer, “Kebenaran pada akhirnya memang akan muncul. Namun, tidak dalam diam. Tidak dalam jiwa-jiwa yang takluk karena dicengkeram ketakutan.”

Oia, saya juga ingin berterima kasih kepada Pemred saya, Angry yang selama ini tanpa Anda sadari, telah menjadi guru bagi kesabaran saya. “Sebagai manusia, Anda terlahir suci. Karenanya, saya yakin pada dasarnya Anda sebenarnya orang baik.”

Ga lupa, saya juga mengucapkan selamat berjuang kepada rekan-rekan Komputerakt!f. Yakinlah pada pilihan kalian untuk melawan ketidakadilan. Oke deh. Saya pamit yah. Mudah-mudahan kalian semua tetap selalu di dalam naungan kebenaran dan karunia Tuhan.

Regards,

Arsa

1 comment:

andreasharsono said...

Dengan hormat,

Saya merasa beruntung bisa membaca blog ini. Saya tak sangka ada sebuah blog dengan isi kasus-kasus perburuhan di sebuah perusahaan media. Ini sesuatu yang jarang terjadi, secara terbuka, dalam lingkungan Kelompok Kompas Gramedia.

Saya percaya keterbukaan media akan menyelamatkan media bersangkutan. Selamat bekerja!